Senin, 19 Oktober 2015

Cerita Cinta Sang Pujangga

Pagi sudah kusuakan padanya yg terindah..
Bunga diladang tetangga sudah pula habis kupersembahkan padanya..
Bibir inipun rasanya telah kering memanggil namanya..
Hati ini memang lapang, tapi sudah penuh dengan rasa cinta biruku untukmu..
Tidakkah kau ingat, bahkan ribuan rintik hujan yg kita saksikan bersama sore itu terlalu sedikit untuk menggambarkan rasa itu..
Dalam hening yg menyapaku setiap malam selalu menggodaku untuk mengarahkan jalan pikiranku padamu..
Ada begitu banyak bintang malam ini, tapi tak satupun yg seberkilau matamu..
Tak banyak yg kuminta darimu..
Hanya senyum tulus yang sejuk, sesejuk tetes pertama yg turun dari langit..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar